Selasa, 09 November 2021

[OPINI] Menyukai Lingkungan Sekalian Hemat dengan Suroboyo Bis

[OPINI] Menyukai Lingkungan Sekalian Hemat dengan Suroboyo Bis

MWONLINE-NEXT - Kalimat di atas jadi informasi yang ingin kedengar di Suroboyo Bis tiap bisa mengarah halte seterusnya, dan kebenaran ini kali penulis melalui salah satunya halte yang ada di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya Barat. Informasi perberhentian seterusnya dihidangkan dalam tiga bahasa, ialah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Suroboyoan (Bahasa Jawa-Surabaya).


Siapa sich yang tidak pahami terkait Suroboyo Bis? Kesempatan untuk mayoritas masyarakat kota Surabaya, nama ini mengenal dalam telinga mereka. Transportasi warga yang disahkan oleh Ibu Tri Rismaharini (Walikota Surabaya) pada April 2018 ini menjadi satu diantaranya transportasi umum yang termaksud cukup unik.


Ya, disebutkan unik karena warga bisa gunakan transportasi warga ini hanya cukup menggantikan sampah plastik. Tetapi, tidak sembarangan sampah plastik yang dapat ditukar. Untuk sekali jalan dengan durasi waktu kurang lebih sepanjang 2 jam, warga bisa menggantikan 10 gelas sampah air minum paket plastik, atau 5 botol sampah air minum paket punyai ukuran kembali, atau 3 botol sampah air minum paket besar.


Suroboyo Bis ini menjadi hasil kerja sama pada Pemerintahan Kota Surabaya dengan beberapa dinas di bawah jajarannya, seperti Dinas Perhubungan Kota Surabaya yang bekerja dalam soal operasional Suroboyo Bis dan Dinas Kebersihan dan Tata Tempat Kota Surabaya dalam soal pengaturan sampah plastik yang dipadukan dari penumpang Suroboyo Bis.


Bus yang mempunyai panjang 12 mtr. dan lebar 2,4 mtr. ini ditandangkan oleh Pemerintahan Kota Surabaya jadi salah satunya jawaban untuk mengatasi beragam mode persoalan yang berada di beberapa kota besar, seperti tingginya angka kecelakaan jalan raya, tingginya angka kemacetan, dan tingginya angka sampah, terutamanya sampah plastik menjadi perhatian khusus Pemerintahan Kota Surabaya.


Mengeluarkan DW Indonesia, kenaikan sosial ini menjadi salah satunya strategi untuk kota yang punyai status jadi kota paling besar ke-2 di Indonesia untuk capai salah satunya sasaran niatusnya ialah bebas sampah plastik di tahun 2020.


Design exterior dari Suroboyo Bis sendiri dikuasai warna merah dan Patung Suro dan Boyo ‘dihadirkan' berbentuk contoh disebelah belakang ke-2 segi bus ini.


Dan untuk interiornya, disanggupinya oleh jejeran bangku berbagai warna yang berjejer rapi. Bangku penumpang ditandangkan dengan berbagai warna bukan tidak ada argumen. Pewarnaan itu mengkategorisasi penumpang yang punyai hak duduk sesuai ‘warnanya'. Bangku warna oranye diperuntukkan untuk penumpang umum, bangku warna merah muda diperuntukkan khusus untuk penumpang wanita, dan bangku warna merah diperuntukkan untuk beberapa penyandang disabilitas dan ibu hamil.


Bukan hanya hanya itu, tiap armada Suroboyo Bis diperlengkapi dengan CCTV lebih kurang 15 buah untuk beri perasaan aman untuk beberapa penumpang Suroboyo Bis. , setiap tiang penyangga disiapkan tombol genting yang berperan bila berjalan keadaan yang tidak diharapkan.

  • 10 Tempat Rekreasi di Jakarta yang Telah Membuka Saat Ini, Ingin ke Sini?
  • 15 Referensi Museum untuk Rekreasi Pembelajaran di Hamburg-Jerman 
  • Lintang, yang profesinya jadi mahasiswa di salah satunya kampus swasta di Surabaya jadi salah satunya penumpang Suroboyo Bis bersama dengan penulis. Ia ketahui ada Suroboyo Bis lewat sosmed Instagram dan menjadi pengalaman yang pertama baginya untuk coba bus ini. Menurut dia, karena ada Suroboyo Bis ini, sampah-sampah plastik yang dibuang dengan sia-sia bisa digunakan untuk keluar 1 tempat mengarah tempat yang lain.


    Selanjutnya, Ayu yang profesinya jadi ibu rumah-tangga mengatakan kerap gunakan Suroboyo Bis untuk perjalanan setiap hari. Menurut dia, Suroboyo Bis sudah jadi satu jawaban untuk warga umumnya yang mempunyai stigma negatif hal bus yang kotor dan tidak terurus, bisa terpungkiri karena ada sarana ini. Dan, sampah botol plastik yang digunakan jadi alat pembayaran membuat sampah plastik yang menimbun dalam rumahnya jadi menyusut.


    Bapak Tri Lesmono yang profesinya jadi driver Suroboyo Bis juga mengatakan jika dengan kehadiran bus ini, warga jadi benar-benar semangat dalam gunakan transportasi warga dan punyai dampak pada pengurangan sampah plastik.


    Ya, memang tidak bisa disangkal kembali jika lewat salah satunya hasil argumen Bu Risma ialah Suroboyo Bis sudah ambil sisi dalam buat jadi kota Surabaya pelan-pelan jadi kota hijau yang bebas bisa sampah plastik. Dan, latih sudut pandang masyarakat kota Surabaya dalam turunkan sampah plastik yang menimbun di dalam rumah mereka.

    Baca Juga : Rekreasi Baru: The Great Asia Afrika Alternative untuk Berlibur di Lembang


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar